Kenali hubungan asmara mu, cinta atau obsesi
Cinta merupakan sebuah bentuk rasa kasih sayang terhadap lawan jenis yang diwujudkan kedalam hubungan asmara. Sebuah hubungan asmara yang didasari dengan cinta akan membawa kepada kenyamanan dan kebahagiaan. Yang dapat dirasakan satu sama lain, dimana kehidupan berjalan sebagaimana mestinya tanpa adanya tekanan dan keterpaksaan. Cinta yang dirasakan merupakan sebuah ketulusan dan keikhlasan sehingga memperlakukan pasangan tidak berlebihan. Selalu ada sikap menghargai dan mempercayai serta keterbukaan didalam menjalani hubungan tersebut.
Lain hal nya dengan obsesi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), obsesi merupakan gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda/mengusik seseorang dan sangat sukar dihilangkan. Pikiran yang mengusik tersebut berupa hal-hal negatif sehingga mendorong untuk melakukan suatu tindakan yang berlebihan. Mengapa obsesi dikategorikan kedalam gangguan jiwa? Sebab tindakan-tindakan yang dilakukan menghilangkan hak kewajaran yang seharusnya dapat dilakukan oleh pasangan, dan mengakibatkan tekanan bathin sehingga menyebabkan depresi.
Obsesi hampir mirip dengan intimidasi, namun obsesi masih memiliki rasa cinta sementara intimidasi lebih kepada rasa kebencian. Obsesi dapat timbul dikarenakan beberapa faktor diantaranya masa lalu dari pasangan, seperti pernah dikecewakan, merasa bersalah ketika kehilangan keperawanan dan ditinggalkan, serta terlahir dari keluarga yang broken home. Trauma masa lalu ini menyebabkan suatu sikap yang berlebihan berupa kekhawatiran, ketakutan yang berlebihan sehingga menimbulkan ketidak nyamanan terhadap pasangan. Seperti apakah pasangan kalian saat ini? Kenali hubungan asmaramu, cinta atau obsesi.
Ketika cinta terasa indah, obsesi akan membuatmu tidak nyaman
Jika yang dirasakan adalah sebuah kebahagiaan, keindahan, dan kenyamanan menjadi tanda bahwa hubungan yang kalian jalani saat ini merupakan cinta. Dimana setiap tindakan merupakan hal-hal positif, yang tentunya dirasakan satu sama lain.
Namun ketika yang dirasakan ketidak nyamanan, seperti timbul rasa marah, muak, dan kesal dapat dipastikan hubungan yang kalian jalani saat ini merupakan obsesi. Dimana rasa ini hanya dirasakan oleh dirimu, sementara pasanganmu merasa semua baik-baik saja.
Cinta selalu memiliki satu tujuan, obsesi selalu menuntut untuk pencapaian
Tentunya sebuah hubungan karena cinta memiliki satu tujuan bersama dimana untuk mewujudkannya membuat kalian berjuang bersama. Seperti sama-sama menabung untuk biaya pernikahan nantinya atau membeli rumah jika kalian nanti bersama. Rasa ini ada tanpa adanya dorongan dari salah satu pasangan, semua timbul atas kesadaran setiap pasangan.
Sementara Obsesi, kamu akan selalu dipaksa untuk berusaha keras guna pencapaian sebuah tujuan pasangan mu, sementara dirinya hanya berdiam diri tanpa melakukan apa-apa. Pasangan mu tidak akan merasa berdosa atau kasihan terhadap dirimu yang bisa saja kelelahan dan depresi terhadap sikap obsesinya tersebut.
Cinta akan memberikan mu sebuah kepercayaan, obsesi akan selalu ingin tahu apa yang kamu lakukan
Tidak dipercaya oleh pasangan merupakan hal yang sangat menjengkelkan, dimana sikap curiga, cemburu dan pikiran negatif lainnya sangat berlebihan. Setiap kali handphone mu selalu diperiksa, bahkan selalu ingin tahu kegiatan mu setiap jam-nya. Sehingga membuat dirimu terus merasa dihantui ketakutan akan sikap pasangan tersebut.
Sesungguhnya hubungan karena cinta akan memberikan kepercayaan kepada pasangannya. Dengan tetap berpikir positif bahwa pasangan tersebut selalu amanah menjaga kepercayaan yang diberikan.
Cinta akan selalu dapat berbicara bersama, obsesi selalu mengikuti kemauannya
Sebuah hubungan karena cinta akan selalu membicarakan setiap permasalahan bersama, guna mencari solusi, mendengarkan pendapat dan meringankan beban yang kamu alami. Saling mendengarkan apa yang pasangan inginkan,
Berbeda dengan pasangan yang obsesi, salah satu pasangan tidak akan pernah mau mendengarkan, lebih kepada selalu mengikuti kemauannya. Dimana jika kamu harus menuruti semua keinginannya tanpa memperdulikan apa yang menjadi keinginanmu.
Cinta akan selalu mengerti keadaan mu, obsesi hanya memikirkan dirinya sendiri
Sejatinya cinta akan selalu mengerti keadaan mu, salah satunya kesulitan yang kamu hadapi. Membantu dan ikut merasakan apa yang saat ini sedang kamu rasakan. Berusaha untuk menenangkan dan membantu agar dirimu terlepas dari segala kesulitan tersebut.
Sementara obsesi, pasangan mu hanya memikirkan dirinya sendiri. Dimana setiap kesulitan yang dihadapinya harus selalu kamu selesaikan tanpa mau peduli terhadap apa pun yang sedang kamu hadapi saat ini. Biasanya ketika kamu sedang memiliki suatu masalah, pasangan mu hanya berdiam diri atau mengalihkan perhatian mu kepada masalahnya dengan meminta dirimu untuk menyelesaikannya.
Cinta akan rela berkorban, obsesi akan selalu ada ancaman
Hubungan yang didasari dengan cinta akan selalu rela berkorban dengan kesadaran sendiri. Tidak perduli resiko dan apa pun yang akan menimpa dirinya, semua dilakukan dengan ketulusan dan keikhlasan. Sikap ini muncul karena panggilan dari hati yang merupakan dorongan dari rasa cinta. Bukan karena untuk menyenangkan pasangan, tetapi lebih kepada sebuah keharusan sebagai bentuk tanggung jawab.
Lalu bagaimana dengan pasangan yang obsesi? Akan selau ada ancaman kepada dirimu atas segala sesuatunya. Bisa saja saat perpisahan terjadi, pasangan mu akan mengancam untuk balas dendam atau melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada balas dendam. Sementara pasangan yang memiliki rasa cinta akan menerima perpisahan yang terjadi tersebut, dengan menerima, tetap mendoakan hal terbaik untuk kalian berdua, dan menjaga hubungan baik.
Lain hal nya dengan obsesi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), obsesi merupakan gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda/mengusik seseorang dan sangat sukar dihilangkan. Pikiran yang mengusik tersebut berupa hal-hal negatif sehingga mendorong untuk melakukan suatu tindakan yang berlebihan. Mengapa obsesi dikategorikan kedalam gangguan jiwa? Sebab tindakan-tindakan yang dilakukan menghilangkan hak kewajaran yang seharusnya dapat dilakukan oleh pasangan, dan mengakibatkan tekanan bathin sehingga menyebabkan depresi.
Obsesi hampir mirip dengan intimidasi, namun obsesi masih memiliki rasa cinta sementara intimidasi lebih kepada rasa kebencian. Obsesi dapat timbul dikarenakan beberapa faktor diantaranya masa lalu dari pasangan, seperti pernah dikecewakan, merasa bersalah ketika kehilangan keperawanan dan ditinggalkan, serta terlahir dari keluarga yang broken home. Trauma masa lalu ini menyebabkan suatu sikap yang berlebihan berupa kekhawatiran, ketakutan yang berlebihan sehingga menimbulkan ketidak nyamanan terhadap pasangan. Seperti apakah pasangan kalian saat ini? Kenali hubungan asmaramu, cinta atau obsesi.
Ketika cinta terasa indah, obsesi akan membuatmu tidak nyaman
Jika yang dirasakan adalah sebuah kebahagiaan, keindahan, dan kenyamanan menjadi tanda bahwa hubungan yang kalian jalani saat ini merupakan cinta. Dimana setiap tindakan merupakan hal-hal positif, yang tentunya dirasakan satu sama lain.
Namun ketika yang dirasakan ketidak nyamanan, seperti timbul rasa marah, muak, dan kesal dapat dipastikan hubungan yang kalian jalani saat ini merupakan obsesi. Dimana rasa ini hanya dirasakan oleh dirimu, sementara pasanganmu merasa semua baik-baik saja.
Cinta selalu memiliki satu tujuan, obsesi selalu menuntut untuk pencapaian
Tentunya sebuah hubungan karena cinta memiliki satu tujuan bersama dimana untuk mewujudkannya membuat kalian berjuang bersama. Seperti sama-sama menabung untuk biaya pernikahan nantinya atau membeli rumah jika kalian nanti bersama. Rasa ini ada tanpa adanya dorongan dari salah satu pasangan, semua timbul atas kesadaran setiap pasangan.
Sementara Obsesi, kamu akan selalu dipaksa untuk berusaha keras guna pencapaian sebuah tujuan pasangan mu, sementara dirinya hanya berdiam diri tanpa melakukan apa-apa. Pasangan mu tidak akan merasa berdosa atau kasihan terhadap dirimu yang bisa saja kelelahan dan depresi terhadap sikap obsesinya tersebut.
Cinta akan memberikan mu sebuah kepercayaan, obsesi akan selalu ingin tahu apa yang kamu lakukan
Tidak dipercaya oleh pasangan merupakan hal yang sangat menjengkelkan, dimana sikap curiga, cemburu dan pikiran negatif lainnya sangat berlebihan. Setiap kali handphone mu selalu diperiksa, bahkan selalu ingin tahu kegiatan mu setiap jam-nya. Sehingga membuat dirimu terus merasa dihantui ketakutan akan sikap pasangan tersebut.
Sesungguhnya hubungan karena cinta akan memberikan kepercayaan kepada pasangannya. Dengan tetap berpikir positif bahwa pasangan tersebut selalu amanah menjaga kepercayaan yang diberikan.
Cinta akan selalu dapat berbicara bersama, obsesi selalu mengikuti kemauannya
Sebuah hubungan karena cinta akan selalu membicarakan setiap permasalahan bersama, guna mencari solusi, mendengarkan pendapat dan meringankan beban yang kamu alami. Saling mendengarkan apa yang pasangan inginkan,
Berbeda dengan pasangan yang obsesi, salah satu pasangan tidak akan pernah mau mendengarkan, lebih kepada selalu mengikuti kemauannya. Dimana jika kamu harus menuruti semua keinginannya tanpa memperdulikan apa yang menjadi keinginanmu.
Cinta akan selalu mengerti keadaan mu, obsesi hanya memikirkan dirinya sendiri
Sejatinya cinta akan selalu mengerti keadaan mu, salah satunya kesulitan yang kamu hadapi. Membantu dan ikut merasakan apa yang saat ini sedang kamu rasakan. Berusaha untuk menenangkan dan membantu agar dirimu terlepas dari segala kesulitan tersebut.
Sementara obsesi, pasangan mu hanya memikirkan dirinya sendiri. Dimana setiap kesulitan yang dihadapinya harus selalu kamu selesaikan tanpa mau peduli terhadap apa pun yang sedang kamu hadapi saat ini. Biasanya ketika kamu sedang memiliki suatu masalah, pasangan mu hanya berdiam diri atau mengalihkan perhatian mu kepada masalahnya dengan meminta dirimu untuk menyelesaikannya.
Cinta akan rela berkorban, obsesi akan selalu ada ancaman
Hubungan yang didasari dengan cinta akan selalu rela berkorban dengan kesadaran sendiri. Tidak perduli resiko dan apa pun yang akan menimpa dirinya, semua dilakukan dengan ketulusan dan keikhlasan. Sikap ini muncul karena panggilan dari hati yang merupakan dorongan dari rasa cinta. Bukan karena untuk menyenangkan pasangan, tetapi lebih kepada sebuah keharusan sebagai bentuk tanggung jawab.
Lalu bagaimana dengan pasangan yang obsesi? Akan selau ada ancaman kepada dirimu atas segala sesuatunya. Bisa saja saat perpisahan terjadi, pasangan mu akan mengancam untuk balas dendam atau melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada balas dendam. Sementara pasangan yang memiliki rasa cinta akan menerima perpisahan yang terjadi tersebut, dengan menerima, tetap mendoakan hal terbaik untuk kalian berdua, dan menjaga hubungan baik.
Posting Komentar untuk "Kenali hubungan asmara mu, cinta atau obsesi"