Mitos Orang Awam Tentang Koneksi Jaringan Telekomunikasi

Internet merupakan sumber dari segala informasi, bahkan sekarang telah menjadi media hiburan oleh berbagai kalangan, mulai dari usia dan gender yang berbeda-beda di seluruh dunia. Dilihat dari sejarah awal kemunculannya, ternyata internet pertama kali digunakan untuk kepentingan militer Amerika Serikat. Seiring berkembangnya zaman dan berbagai kepentingan, akhirnya dibedakan menjadi dua yaitu MILNET untuk kepentingan militer dan ARPANET untuk kepentingan non-militer yang saat ini sedang kita nikmati.

ilustrasi contempo-idn 


Saat ini internet telah terintegrasi ke beberapa hardware dengan sistem komputerisasi baik berupa smartphone atau komputer itu sendiri. Kecepatan data sangat berpengaruh didalam pengaksesan internet, terutama bagi konten-konten yang terdapat video didalamnya. Sedangkan di Indonesia sendiri yang termasuk negara yang memiliki koneksi internet lambat, saat ini sedang membangun infrastrukstur guna mendukung terciptanya akses data yang semakin baik dari sebelumnya.

Didalam masyarakat sering berkembang sebuah istilah 'Apalah artinya sebuah smartphone tanpa adanya koneksi internet'. Yang menggambarkan berbagai macam fitur di smartphone tidak akan dapat dimanfaatkan jika internet tidak ada sama sekali, kecuali panggilan telepon dan sms. Tidak hanya itu saja, bahkan banyak mitos yang membuat beberapa karyawan di beberapa provider tersenyum lucu mendengar mitos-mitos tersebut.


Provider A Bagus, Provider B Jelek
Mitos ini sangat kental sekali terdengar dimasyarakat Indonesia pada umumnya, terutama diwilayah-wilayah pedesaan. Pernahkah anda mengalami beberapa gangguan seperti cross talk (salah sambung), invalid call (nomor tidak aktif), no coverage area (tidak berada diarea yang ter-cover BTS), incoming/outgoing call block dan lain sebagainya? Kebanyakan masyarakat langsung memberikan statment bahwa jaringan provider A/B jelek.

Pada dasarnya semua yang terjadi tersebut belum tentu dikarenakan kualitas layanan jaringan sebuah provider tersebut jelek. Beberapa masalah yang timbul, berdasarkan hasil penelusuran contempo-idn kepada para enginer sebuah provider terkadang disebabkan karena kesalahan dari pengguna itu sendiri. Selain itu, bahwa setiap Base Transceiver Station (BTS) memiliki keterbatasan didalam menampung pengguna dalam satu wilayah coverage-nya.

Pernahkan kalian merasakan susah melakukan panggilan ditempat-tempat tertentu? Atau tiba-tiba bar signal pada handphone naik turun? Hal tersebut ternyata dapat disebabkan adanya penyempitan area coverage yang disebabkan pelanggan pada area tersebut dalam satu waktu yang sama sedang melakukan panggilan. Jadi anda harus antri untuk melakukan panggilan dan bersabar ya sob!

Sementara semua perangkat telekomunikasi yang digunakan oleh seluruh provider di Indonesia memiliki type, merk, dan teknologi yang sama, bagaimana mungkin kita bisa mengatakan provider A bagus, provider B jelek yang sejatinya adalah sama saja. Menurut team marketing sebuah provider, hal tersebut yang dinamakan marketing doktrin atau menciptakan sebuah asumsi yang berpengaruh kepada psikologis pelanggan.


Kenapa si A Lemot dan si B Kenceng
Biasanya untuk masalah kecepatan akses data internet anak-anak milenial sangat fasih didalam mendiskusikannya. Ada yang menyarankan untuk pakai kartu provider A, kenapa? Karena lebih murah dari provider B. Trus koneksinya gimana? Dulu sih waktu awal kenceng, tetapi kok sekarang lemot yak!

Jangan sampai kalimat ini di dengar oleh enginer provider telekomunikasi ya klo ga mau ditertawain. Biasanya saat pembangunan suatu sistem yang baru dan sudah bisa on service untuk pelanggan, maka pihak marketing suatu provider akan melakukan launching besar-besaran, mulai dari berbagai event pun diselenggarakan. Hal ini guna memperkenalkan sebuah layanan dan program baru mereka kepada pelanggan.

Jika anda termasuk orang pertama yang menggunakan layanan tersebut tentunya akan menikmati sistem jaringan tersebut terutama internet dengan kecepatan luar biasa. Lambat laun tentunya yang anda rasakan semakin menurun kecepatan tersebut. Anda tahu penyebabnya? Bahwa pelanggan provider tersebut di area tempat anda menggunakannya semakin hari semakin bertambah. Tentunya dengan banyaknya pengguna maka bandwidth diarea tersebut terbagi-bagi, hal ini lah yang membuat koneksi internet anda semakin lemot.


Gunakan cara A, B sampai Z Sampe Pusing Sendiri
Banyak tersebar artikel dibeberapa blog tentang bagaimana mempercepat koneksi sebuah internet. Bahkan dijabarkan dengan sangat panjang dan detail, mulai dari menggunakan wajan bekas, kabel koax, tiang yang tinggi, setting dns, dan lain sebagainya. Dimana anda telah dibohongi dengan cara-cara tersebut, dan dipastikan tidak akan pernah berhasil.

Suatu sistem jaringan telekomunikasi memiliki scurity dan enkripsi data yang baik, serta telah memiliki aturan terstandar internasional didalam memberikan pelayanannya. Bagaimana mungkin, anda yang sejatinya adalah pengguna dari luar sebuah sistem jaringan atau end of user dapat merubah kecepatan akses sebuah internet dengan cara-cara tersebut.

Kan saya bisa gunakan repeater (penguat sinyal)! Repeater diciptakan untuk digunakan disisi penerima, dengan maksud memperkuat sinyal yang lemah diarea tersebut. Sehingga pengguna tetap dapat menerima kualitas sinyal yang baik. Tetapi tetap saja hal ini tidak akan merubah kecepatan akses data internet anda, sebab akses data berhubungan dengan bandwidth yang telah di tetapkan oleh masing-masing provider. Sementara itu, pemerintah melalui Depkominfo telah melarang penggunaan repeater karena mengganggu frekwensi provider lainnya.

Lalu apa solusinya? Di dunia ini tidak ada yang namanya murah, tetapi cantik dan berkualitas. Untuk mendapatkan koneksi internet yang cepat anda dapat menyewa link khusus yang langsung tersambung ke rumah anda melalui jaringan fiber optik. Sudah banyak sekali ISP yang menyediakannya saat ini. Bahkan ke tiga provider terbesar di Indonesia menyediakan layanan tersebut dan dijamin kenceng koneksi internetnya. Dengan catatan, sewa link end to end, bukan up to yang memiliki layanan sharing bandwidth.

Posting Komentar untuk "Mitos Orang Awam Tentang Koneksi Jaringan Telekomunikasi"